Selasa, 14 Juni 2011

pidato "harapanku"

Bismillahirrahmanirrahim…
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

Artinya : Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia. Berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT seraya mengharapkan, mudah-mudahan Rahmat dan hidayah-Nya dilimpahkan kepada kita semua dan tidak lupa pula mari sama-sama kita sanjung- sajikan keharibaan Nabi Besar Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang dengan segenap jiwa-raganya, untuk menyelamatkan umat manusia dari jurang kesesatan, kehinaan, dan kerusakan lahir batin dunia akhirat.
Penghormatan saya kepada Ibu Falina selaku guru pembimbing, dan yang saya cintai dan banggakan kawan-kawan seperjuangan. Dalam kesempatan yang berbahagia ini izinkan saya menyampaikan sedikit kata-kata mutiara atau sepatah dua patah kalimat yang saya beri judul : “Harapanku”
Harapan…
Saya sendiri mengartiklan harapan saya ada mimpi, dimana saya memperjuangkan harapan saya untuk menjadi kenyataan. Setiap orang punya mimpi yaitu harapan yang terbaik untuk kedepannya. Misalnya menjadi anak yang shaleh, sukses dunia akhirat, menjadi wanita karier, menjadi suami yang bertanggung jawab dan banyak lainnya. Bagaimana dengan mimpi anda???? Pernahkan kita bermimpi???. Ya…. Saya yakin setiap dari anda punya mimpi. Sekarang saatnya atau malahan inilah waktunya kita lebih mendalami hal-hal apa saja yang harus kita kuasai untuk menggapai mimpi tersebut. Bagi sebagian orang harapan itu hanya proses dalam kehidupan, dan ada juga yang takut untuk berusaha mewujudkannya cuma karena menghindari dari kesalahan yang berujung ke sebuah penyesalan.
Orang yang menghindari kesalahan, tidak akan tumbuh. Nikmatilah setiap proses kehidupan. Segala yang kita lakukan tidak ada yang tidak beresiko. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Resiko seharusnya dapat membuat kita menjadi orang yang lebih baik. Berfokuslah pada apa yang berani kita lakukan, hasilnya kita serahkan kepada Tuhan. Kita tidak mungkin bertenaga jika kita tidak memiliki harapan yang baik mengenai apa yang mungkin kita capai di masa depan. Dia yang berhati hampa dari harapan, akan merasa bahwa keberhasilan adalah hak untuk yang terlahir dalam keberuntungan, bahwa keberhasilan adalah hak bagi mereka yang tiba-tiba pandai, hak bagi yang tiba-tiba dapat undian, atau keberuntungan bagi yang tiba-tiba dibantu dengan mudah dan tanpa syarat.
Mungkin ada lebih banyak orang yang mengeluhkan kelemahan daripada yang mensyukuri kekuatan, yang sebetulnya ada bersama kita sebagai bekal dari kelahiran kita. Dan tidak sedikit juga orang yang justru mengaju-ajukan daftar kelemahannya sebagai penjelasan bagi kelambanan dan kegagalan hidupnya. Seolah-olah wajar baginya jika dia gagal, karena dia hanya dikaruniai kelemahan. Padahal, semua orang yang berhasil adalah pribadi-pribadi yang dirundung kelemahan yang sama, tetapi memilih untuk bersikap, berpikir, dan bertindak melampaui semua kelemahan mereka. Bagi yang tidak memiliki kekuatan, kelemahan adalah kekuatan terbaiknya.
Demikianlah pidato saya pada hari ini, semoga kita menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat bagi keluarga dan agama khususnya. Dengan menyucapkan hamdallah dan tanpa lupa juga saya bersyukur karena diberikan kesempatan untuk berdakwah walaupun hanya 1 ayat. Jika ada kata maupun tingkah laku saya yang kurang berkenan, saya mohon maaf akan kekhilafan dan ketidak sempurnaan saya dalam berdakwa. Saya akhiri dengan wabillahi taufiq walhidayah wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar